...

22 Oktober 2020

Kemenhut: Deforestasi Indonesia 2011-2012 sebesar 24 ribu ha.

Pada bulan Juli 2014, Kemenhut baru saja merilis data laju deforestasi  sebesar 24 ribu ha.  Angka ini merupakan angka terkecil dibanding data tahun-tahun sebelumnya yang mencapai hingga jutaan hektar per tahun.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Planologi, Kementerian Kehutanan laju deforestasi pada hutan primer di Indonesia pada periode tahun 2011 -2012 sebesar 24.474,3 hektar. Laju deforestasi pada hutan primer tersebut terbagi dalam Hutan Lahan Kering Primer, Hutan Rawa Primer dan Hutan Mangrove Primer seperti tercantum dalam tabel sebagai berikut:

NO.

PROVINSI/

KAWASAN HUTAN

APL

TOTAL

DEFORESTASI PADA

HUTAN TETAP

HPK

Jumlah

TIPE HUTAN

KSA-KPA

HL

HPT

HP

Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

 

INDONESIA
A. Hutan Primer      4.273,9      6.809,4       4.403,9         1.772,1         17.259,2      1.775,3       19.034,5       5.439,7        24.474,3
     – Hutan lahan kering primer      4.170,3      6.723,3       2.016,4             396,7         13.306,7      1.422,8       14.729,5       2.058,9        16.788,4
     – Hutan rawa primer                  –                  –       2.345,4         1.242,2           3.587,6           65,9         3.653,6       2.616,2          6.269,8
     – Hutan mangrove primer         103,6           86,1             42,1             133,1               364,9         286,5            651,4          764,6          1.416,0
B. Hutan Sekunder   33.203,2   36.230,5     89.242,6     153.372,4       312.048,6   46.838,1     358.886,7   245.456,1      604.342,8
     – Hutan lahan kering sekunder   28.179,1   30.051,0     69.251,9       86.032,5       213.514,5   23.551,8     237.066,2   165.604,3      402.670,5
     – Hutan rawa sekunder      4.605,6      4.306,6     19.138,6       63.651,5         91.702,2   20.654,1     112.356,2     75.706,4      188.062,6
     – Hutan mangrove sekunder         418,5      1.872,9          852,1         3.688,4           6.832,0      2.632,2         9.464,2       4.145,5        13.609,7
C.  Hutan Tanaman*    (1.081,0)      1.957,7   (27.586,1)             258,1        (26.451,2)      1.062,2     (25.389,0)     10.052,6       (15.336,4)
     – Pengurangan           63,9      1.957,7       6.818,6       74.553,0         83.393,2      2.565,3       85.958,5     12.960,8        98.919,3
     – Penambahan    (1.144,9)                  –   (34.404,7)      (74.294,9)     (109.844,4)    (1.503,0)   (111.347,5)      (2.908,2)    (114.255,7)

 

TOTAL

  36.396,1   44.997,6     66.060,4     155.402,6       302.856,6   49.675,6     352.532,2   260.948,4      613.480,7

Kebijakan Moratorium Pemberian Izin Baru di Hutan Primer dan Lahan Gambut yang dimulai Mei 2011 yang sudah diperpanjang lima kali dengan dilengkapi dengan Peta Indikatif Penundaan Izin Baru Revisi ke 5 (PIPIB V) sudah tepat karena penundaan pemberian izin pemanfaatann hutan pada kawasan hutan primer dan lahan gambut telah dapat membantu usaha Kementerian Kehutanan menurunkan laju deforestasi hutan.

Upaya lain yang terus dilakukan oleh Kementerian Kehutanan untuk menurunkan deforestasi hutan adalah: 1). Percepatan tata batas kawasan hutan, 2). Peningkatan penetapan kawasan hutan, 3). Pembentukan KPH, sebagai intesifikasi pengelolaan, pendekatan pelayanan akses masyarakat terhadap manfaat hutan, 4). Penegakan hukum  berkait dengan illegal logging dan perambahan, 5). Pengendalian penggunaan kawasan hutan, 6). Penentuan High Conservation Value (HCV)  pada pelepasan kawasan hutan, 7). Pendelinasian makro dan mikro dalam perijinan pemanfaatan hutan, 8). Pencegahan dan penanggulangan kebakaran, 9). Peningkatan mutu pengelolaan hutan dengan sertifikasi, 10). Rehabilitasi, reklamasi, revegetasi, penanaman hutan dan kebun bibit.

Deforestrasi hutan yang terjadi di Indonesia harus menjadi perhatian kita bersama. Dengan partisipasi dari seluruh stakeholder sektor kehutanan maka permasalahan untuk menjaga hutan kita tetap lestari dapat kita wujudkan dengan segera.

Sumber: press release Kemenhut S. 409 /PHM-1/2014

SHARE:
Berita lainnya